Karin Novilda yang populer dengan nama Awkarin lahir di Jakarta, 29 November 1997; umur 20 tahun merupakan seorang selebriti internet asal Indonesia yang aktif di media sosial seperti Instagram dan YouTube. Awalnya ia ingin memberi nama akunnya dengan Awkward Karin, namun hal itu dirasa terlalu panjang untuknya. Ia menginginkan username yang “catchy”. Dulu, ia mengaku tidak bisa berkomunikasi di depan orang banyak atau di depan kamera, (termasuk orang yang “awkward” atau canggung), akhirnya ia memutuskan username–nya adalah @awkwardkarin, tapi karena dirasa terlalu panjang, ia menyingkat kata ‘Awkward’, dan kalau dipersingkat lagi menjadi ’awk‘. Berhubung nama depannya adalah Karin, huruf K-nya dihilangkan satu, sehingga jadilah Awkarin.
Putri dari Sulaiman (Ayah) dan Zuchraidah (Ibu) ini pernah membuat heboh jagat dunia maya pada pertengahan tahun 2016 karena ia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang lirik akhirannya diganti, sehingga pada 20 Agustus 2016 beredar petisi untuk menghukum Karin karena melecehkan lagu Kebangsaaan. Meskipun tidak ada bukti video karena sudah dihapus, namun ada sebuah "bukti pengakuan" secara tidak langsung di akun ask.fm miliknya.
Selebgram Karin Novilda atau yang akrab disapa dengan usernamenya yang populer Awkarin memang selalu sukses membuat gemapar netizen. Populer dengan videonya yang cukup drama saat diputuskan sang kekasih, Karin menerima banyak cibiran netizen karena gaya hidupnya yang dianggap berlebihan dan penampilan yang cukup berani. Meski begitu dalam waktu dua tahun ini, Karin berhasil mengubah imejnya menjadi pebisnis handal. Dia berhasil mendirikan A Team Management dan menaungi puluhan selebgram.
Di puncak popularitasnya, beberapa waktu lalu Karin membuat keputusan menggemparkan. Dia menjual akunnya yang sudah diikuti oleh 3,7 juta orang. Lama tak terlihat, Awkarin hadir sebagai relawan di Palu. Jika biasanya ia tampil dengan make up tebal dan busana yang berani, kini Karin tampil dengan gaya sederhana dan bikin pangling. Ingin mempunyai kehidupan sendiri, Karin ternyata memilih untuk mengabdi sebagai relawan. Bukan lagi menjadi Karin yang hobi foya-foya, ia memilih terjun langsung membantu sesama.
