Profil Iwan Walet - Pimpinan Preman Kota Solo

Profil Biodata Iwan Walet - Pimpinan Preman Kota Solo dan Siapa Artis Inisial ACIwan Walet (41) yang bernama lengkap Koes Setiawan Danang Mawardi adalah mantan Kostrad yang dicopot secara tidak hormat karena sering melakukan tindak pidana. Setelah dia keluar dari Kostrad, dia terjun kedunia perwaletan dan menguasai beberapa Preman di Solo. Iwan Walet merupakan salah seorang preman Solo yang dikenal karena aktivitasnya dalam dunia perwaletan dan kedekatannya dengan beberapa tokoh di Solo yang membuat dia kemudian merasa semakin berani. Dia merupakan narapidana kasus penganiayaan dan bentrokan di Gandekan, Solo. Dia dijatuhi hukuman pidana selama satu tahun tiga bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Semarang dan menghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1A Solo.

Rumah milik Iwan Walet di RT 002/RW 001 Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, dirusak orang tak dikenal dan kini Iwan dipindahkan setelah kerusuhan pada Kamis (10/1/2019) pagi. Meski demikian, tak banyak tetangga yang mengetahui penyerangan itu. Rumah berlantai dua bercat hijau itu memang terlihat biasa-biasa saja dari luar, namun pintunya dipasangi bambu membentuk huruf X. Pintu tersebut terlihat baru saja dijebol. Di bagian jalan menuju tangga masuk terlihat lambang PSHT Teratai.

Menurut penuturan penjual kelontong di RT 002/RW 01, Kelurahan Gandekan, Suratmi, rumah tersebut baru beberapa hari digunakan sebagai tempat cuci motor. Orang yang biasa mencuci motor juga belum pernah bertegur sapa dengan dia, padahal rumah hanya berjarak sekitar satu rumah. Rumah di depan Pasar Tanggul, Sewu, tersebut sepi pada pukul 19.00 WIB. Seorang warga RT 002/ RW 001 Kelurahan Gandekan yang enggan disebutkan namanya mengatakan tak mengetahui mengenai kejadian di rumah tersebut. Saat itu dia mengaku tengah melakukan pekerjaan rumah dengan menyetel musik keras-keras.

Akan tetapi sayup-sayup dia mendengar suara anjing tetangga yang terus-menerus menggonggong. Dia juga tak curiga, hanya mengira rumah pemilik anjing didatangi orang bertamu. Dia juga mengatakan beberapa waktu lalu sudah tidak melihat hilir-mudik kegiatan dari keluarga Iwan Walet. Dia mengatakan Iwan jarang menemui tetangga di bawah tangga turun yang menghubungkan rumahnya di RT 002 dengan warga di bawah tangga. Seorang penjual nasi goreng di dekat rumah Iwan Walet yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan pada sore hari dia melihat rumah tersebut sudah dalam keadaan ramai. Menurutnya, kaca depan rumah di lantai dua pecah karena dirusak.