Profil Boni Hargens - Komisaris LKBN Antara

Biografi Profil Biodata Boni Hargens - Wikipedia Bahasa IndonesiaBoni Hargens yang lahir di Manggarai, Nusa Tenggara Timur adalah seorang Pengamat Politik dan Petinggi di LKBN sebagai Anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Pengamat politik dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI) ini dilantik sebagai Anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, Selasa (26/1/2016). Boni sempat dipanggil Presiden Joko Widodo agar bisa berkontribusi untuk Antara menjadi salah satu agen informasi untuk masyarakat. Selain Boni, ada pula Deddy Hermawan, yang sebelumnya menjadi staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, juga dilantik sebagai anggota Dewan.

Biografi Profil Biodata Boni Hargens - Wikipedia Bahasa IndonesiaBoni Hargens sempat muncul saat live di sebuah talkshow di stasiun televisi tvOne namun tayangan tersebut dihentikan. Boni menyatakan tayangan disetop karena kondisinya yang sedang sakit. Potongan acara talkshow yang menghadirkan Boni sebagai narasumber menjadi viral setelah diposting di media sosial Twitter. Gesture Boni yang kerap mengusap-usap hidungnya dalam acara itu membuat netizen menuding negatif Anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tersebut. Boni pun menjelaskan, dirinya sedang sakit beberapa waktu belakangan. Pada tanggal 29 Juni sampai 3 Juli lalu, Boni dirawat di RS Siloam karena sakit hipokalemia atau penyakit krisis kalium dalam darah.

Biografi Profil Biodata Boni Hargens - Wikipedia Bahasa IndonesiaPengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens mengakui kalau dia sudah diberhentikan sebagai Komisaris LKBN Antara. Ia lantas mengungkap alasan pemberhentian dirinya oleh Kementerian BUMN. Deputi Bidang Media Kementerian BUMN Fajar H Sampurno menjelaskan posisi Boni sebagai pengamat politik bisa menimbulkan bias jabatan. Selain Boni, Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat dua pengawas Perum LKBN Antara, Ketua Dewan Pengawas DJ Nachrawi dan Anggota Dewan Pengawas Ahmad Mabruri Mei Akbari. Saat yang bersamaan Kementerian BUMN selaku Wakil Pemerintah sebagai pemilik modal Perum LKBN Antara juga mengangkat Sutrimo sebagai Ketua Dewan Pengawas, dan Santoso sebagai Dewan Pengawas Independen.